Jumat, 20 Januari 2012

Hidup Kita Kidak Berakhir Hari Ini


Hidup Kita Kidak Berakhir Hari Ini


Berpikiran negatif tidak akan membawa kita kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah gelisah dan berakibat performa kita mengecewakan. Kalau tidak segera di atasi, pikiran negatif bisa berdampak buruk bagi jiwa dan hidup kita serta dunia kerja. Berikut ada artikel motivasi menarik yang ditulis oleh Jessica Padykula, Bagaimana cara mencegah dan mengatasi pikiran negatif:

1. Hidup di saat ini
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Fokus pada hal-hal positif
Ketika kita sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

3. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

4. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

5. Jangan berdiam diri
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

6. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

7. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

8. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

9. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran ‘ya, tapi…’. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.
Mewarnai rambut tidak mengubah kepribadian tetapi sebaliknya, kerpibadian yang berubah dapat menyebabkan seseorang mewarnai rambut. Contoh, seseorang yang bekerja di dunia hiburan. Kepribadiannya mau tidak mau harus berubah karena tuntutan profesi. Hal itu dapat dilihat dari penampilan yang berubah. Salah satunya adalah mewarnai rambut.
Pengajar etika dan penampilan sekaligus General Affair Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Aryanti, Isvhi Astuti Oscar menyampaikan hal ini sejalan dengan tren orang mewarnai rambut. Menurut dia, mewarnai rambut merupakan cara seseorang menutupi kekurangan. Apakah karena rambutnya kusam, pecah-pecah, atau merasa tidak menarik dan kurang percaya diri.
Isvhi mengingatkan, mewarnai rambut dapat mengubah karakter seseorang, walaupun mungkin hanya kesan sepintas. "Karena berambut cepak, misalnya, seseorang bisa dianggap macho atau apa. Padahal mungkin karakternya tidak seperti itu," ujar Isvhi. Seseorang yang rambutnya diwarnai, Isvhi mengatakan, harus siap-siap menerima perubahan karakter positif ataupun negatif sebagai efek pewarnaan tersebut. Agar tidak bertentangan karakter, orang harus menentukan dulu tujuan pewarnaan rambut yang akan dilakukan. Untuk keperluan mode atau justru tuntutan profesi.
Bila tujuan sudah ditetapkan, cari referensi tokoh atau selebriti yang sudah menggunakan warna seperti itu. Sehingga sedikit banyak dapat membaca kesan yang mungkin muncul karena pewaranaan itu.Tapi yang lebih aman, Isvhi menganjurkan menemui ahli etika kecantikan dan penampilan. "Tidak apa-apa harus keluar biaya besar dulu di awal, tetapi selanjutnya tinggal melanjutkan. Apalagi nanti akan berhubungan dengan treatment yang harus dilakukan pascapewarnaan," ujar Isvhi. (fn/bc/uk) www.suaramedia.com

1 komentar: